Sabtu, 10 Desember 2011

Pasrah

deru angin selaksa menusuk jiwa yang nelangsa
menebar pada tiap ranting pohon yang berjatuhan
pada kelopak bunga yang tengah mekar
seperti alam yang berkejaran

Aku Hanya Ingin Kau Tersenyum

Sudah bisa kuduga kau akan merangkul ku dengan mesra
Saat ribuan tanya menhujam tanpa koma pada derai cahaya cinta
Aku malu pada setiap kata yang kau ucap
Pada segurat nada yang kau petik di dingin malam
Inginku dekap kau lebih mesra
Tapi apakah hanya pelukan yang bisa membuat kau tersenyum,
kaupun meragukan semua yang kuberi
tak ada sesuatu yang kupunya
sel;ain kata dan ratap tanpa daya
kaupun tau aku bagaikan sebongkah bebatuan yang lapuk
terlempar dari dunia yang terpuruk

Yang Terpinggirkan

kau berjalan dalam dekapan keresahan
memikul beban pada setiap langkah yang kau jejaki
meminta dan terus meminta

Sabtu, 03 Desember 2011

Celoteh di Tepi Malam


Malam melaju mencumbui fajar dengan tenangnya, namun kantukku tidak juga datang, hanya risau yang bergerayang pada akhir perjumpaan malam ini. Seperti sebongkah batu masuk dalam kepalaku, begitu berat, pusing menggelinding kesana kemari hingga aku terkesiap. Aku beringsut bangun. Menyeka keringat yang meleler tumpah ruah ke muka kusamku.

Kamis, 01 Desember 2011

Musrenbang; Prioritas atau Formalitas ?

Oleh : Nurul Huda

Dalam siklus penyusunan APBD, awal tahun saat ini adalah waktu untuk melakukan proses awal perencanaan APBD, yakni Musrenbangdes (Musyawarah Rencana Pembangunan Desa) sampai  Musrenbangkab (Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten). Pada momen ini, masyarakat bersama-sama merumuskan kebutuhan pembangunan yang akan dijalankan di dusun atau desa bersangkutan sebelum kesepakatan itu dibawa ke tingkat kecamatan dan seterusnya Kabupaten.