Sejenak mari kita meraba, merenung, dan tafakur
betapa beragamnya hamparan jalan yang terinjak
kadang betapa sakit jiwa ini
tersengat derita tertimpa nelangsa
kegundahan yang menghantam tirai keimanan
lalu terdengar bisikan tapa wujud
menyeret rasa ke tikungan yang amat tajam
betapa resah langkah yang terayun
arahnya tergetar tak jua menepi
menertawakan m impi tanpa warna
dalam selimut yang menutup desah nafas
pada suatu kesempatan
betapa perahu begitu tenang berlayar
diatas lautan biru yang terhampar
menebar keharuman dalam lagu keagungan
mamuji kuasa sang pencipta
segala lembar yang tereer
adalah perjalanan yang terhempas
di awal Januari ini
kutapaki jejak ilahi
melalui jalan sepi di malam sunyi
dan jiwaku tebang bersama mimpi
Rangkasbitung, 01 Jan`11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tanggapan