Minggu, 20 Maret 2011

Dibalut Mimpi

Aku heran dengan perkembangan jaman saat ini, jaman yang terbalik, membingungkan, dan di setiap tempat ku temukan hal-hal yang menjijikan, orang-orang sibuk mencari kesenangan, kemewahan, dan menumpuk kekayaan, mereka seperti buih di pesisir pantai yang diterjang ombak, mereka lari tunggang langgang mencari perlindungan tapi tak mampu, lalu pasrah dilahap oleh ganasnya monster materialisme

Kita memang dibuat untuk pasrah menjadi boneka para penguasa, pendidikan anak dan generasi kita dicocoki oleh berhala-berhala globalisasi putra putri bangsa disuguhi gaya kebebasan ala modernisasi yang kebablasan, yang seolah tanpa batas memasuki relung relung pemikiran mereka.

Lihat dan dengarlah, kini tak ada lagi anak muda pakai busana asli daerahnya, menghargai jati dirinya, tingkah laku yang mencirikan kebudayaan bangsa kini tak pernah terlihat, yang ada hanyalah guyonan ala barat, pakaian serba moderen yang tak lagi peduli pada aurat, dendangan mereka seperti telah melukai hati ibu pertiwi, sungguh menyakitkan…

Tanyakanlah pada nuranimu, pada rumput yang bergoyang, pada ombak yang keras menerjang karang, atau pada batu nisan para ulama dan para pahlawan bangsa…(jika bisa..)

Kita memang bangsa yang belum bisa berdiri, otak kita masih terisi oleh khayalan, dan mimpi, bukankah khayalan dan mimpi-mimpi itu tidaklah berarti, jika kita belum bisa untuk mewujudkannya.

Ah, aku makin bingung saja, setiap orang makin beragam kepentingan, setiap jaman berubah oleh kekuasaan yang diperjualbelikan, siapa yang punya uang banyak, dialah yang berkuasa.

Negara kita katanya negara hukum, setiap orang sama kedudukannya di dalam hukum, tapi kenapa para pemimpin bangsa kita lebih senang pada orang yang lebih tinggi derajatnya, lebih banyak uangnya, akhirnya pandang bulu dalam penegakan hukum jadi keseharian mereka,

Itulah hal yang sering terjadi di negeri kita, sampai kapan hal ini akan terus tadi, ah dimana para ulama pengayom masyarakat, para mahasiswa pembawa aspirasi rakyat, para pemimpin bangsa yang masih punya nurani, apakah mereka sibuk dengan kepentingan pribadi dan golongannya saja, atau mungkin mereka sedang asik mendendangkan mimpi-mimpi yang sampai saat ini hanya sebuah mimpi…

Rate This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanggapan