Sabtu, 10 Desember 2011

Pasrah

deru angin selaksa menusuk jiwa yang nelangsa
menebar pada tiap ranting pohon yang berjatuhan
pada kelopak bunga yang tengah mekar
seperti alam yang berkejaran


aku tatapi setiap helai waktu yang datang berganti
di ranjau-ranjau hati yang bertaburan harapan
mendekap sunyi yang menikam di dasar mimpi

biarlah sepi ini menyelimuti semua genderang khayalan
biarlah sunyi ini meratapi jejak yang telah pergi
kau tak usah datang lagi menunaikan janji
pada ilalang di depan pintu di senja ini

langit telah merona warna merah
tak pedulikan lagi siulan dari rembulan yang kian kelam
hanya garis waktu yang dekatkan semua harap dan ingin kita
hanya sunyi yang kudekap saat kau tiada…

Rangkasbitung, 23 Pebruari`11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanggapan