hidup itu harus dilalui dengan kebenaran, dan direalisasikan dengan tindakan, bukan dipenuhi dengan kegiatan pikiran konseptual yang kosong
Senin, 11 April 2011
Do`a Sang Pendosa
Saat jemari mengukir tasbih
Mengucap pujian bagi sang ilah
Menembus altar langit yang kelam
Sekelam jiwa hamba yang usang
Begitu jauh jarak antara kita
Ketika ku menjauh dari cintaMu
Lalu menjelma jadi goresan pasir yang mengering
Terbakar mentari di padang kering
Aku hanya pendosa yang berharap ampunan
Dalam kubangan prilaku yang penuh kehinaan
Menjumput selaksa cahaya dariMu
Untuk menerangi hatiku yang kian pekat nan sayu
Aku hanya pendosa yang tak kuasa menanggung cela
Memintal jarak dengan kepongahan logika
Memburu waktu dalam irama yang tak lagi merdu
Betapa banyak dosa yang terukir ditubuh ini
Betapa jejak kakiku mentasbihkan semua prilaku
Jahat, keji, hina, cela dan berjuta aib tertera
Seakan semua tak ada habisnya
Oh Tuhan..
Si pendosa ini mohon ampunan Mu
Betapa uluran tanganMu teramat penting bagiku
Melebihi semua uluran tangan di dunia ini
Oh Tuhan..
Dalam derai air mata ini
Ku bersimpuh pada lembaran ayat Mu
Pada selaras sajadah yang terbentang ini
Pada guratan zikir yang terukir disini di hati ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tanggapan