Selasa, 05 April 2011

Mengubur Dogmatisme

“Agama yang kini menjadi nomenklatur kehidupan telah berubah tabiatnya menjadi beribu-ribu fragmentasi. Lihatlah bagaimana di tangan politikus, agama menjadi semacam alat pembius bagi rakyat dan bertengger di kursi kekuasaan. Berbagai partai menjadikan agama sebagai ideologi, agar dagangan partai itu laku di pasaran. Ingat pula bagaimana kekerasan tercipta di balik nama agama. Teror, intimidasi dan aneka fitnah dilancarkan dengan dalih penegakan agama. Ribuan orang merenggang nyawa, jutaan manusia kehilangan harta benda, mereka jadi korban kekerasan atas nama agama.
Lalu dimanakah mereka, para intelektual, cendekiawan, pendidik dan para pemimpin agama, sehingga hal demikian terus terjadi di daratan bumi ini?

Aku rasa mungkin mereka sedang asik berebut upeti, bertafakur untuk mencari jalan popularisasi diri, mendirikan partai untuk kepentingan pribadi, dan mungkin juga berasyik mansyuk dengan menumpuk kekayaan sendiri.

Lantas apa yang harus kita lakukan.?

Bagi saya, dalam paradigma dunia saat ini, tak ada jalan lain yang harus kita lakukan adalah dengan merombak pola pikir kita yang saat ini terlampau dogmatis, menjadi pola pikir yang dinamis dan konstruktif, menghilangkan otoritas satu golongan tertentu, agar tidak terjadi manipulasi kekuasan. Dan yang paling penting lagi adalah mengubur sedalam-dalamnya sikap ketidakmandirian kita dan kelatahan sikap kita yang selama ini menjangkiti jiwa dan gaya hidup kita, agar kita tak menjadi orang-orang tolol yang suka mengekor.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanggapan