Di sebuah rimba gelap gulita
Dimana jalan yang terang telah hilang
Tak terbayangkan betapa sulit
Hutan belukar ini menghimpit dan menggigit
Cahaya bintang mencekiku di awal jaln setapak yang curam
Dimana jubah musim hilang tak menentu
Dan maut membimbing insan ke persimpangan jalan
Aku tak tahu bagaimana aku bisa sampai
Pada puncak penghambaan di bukit cinta
Kalau sewujud bidadari menghadangku di tengah perjalanan
Dengan begitu menggoda
Ia cantik, enggan menyingkir walau dihardik
Mengepang jalanku dengan matanya yang cerdik
Senyumannya penuh damba sang pujangga
Terukir lembut dalam goresan pena
Dan membuat hati ini berharap penuh hampa
Kata-katanya mengalahkan benteng penuh jeruji
Meskipun aku telah lama pergi
Tapi aku tak bisa menahan hasrat tuk kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tanggapan