Jumat, 08 April 2011

Tuhan.. izinkan aku bercinta denganMu


Kata-kataku terus mengalir
dalam juntaian sepi sendiri makna
yang mabuk dalam kebisuan
hatiku menyetrika oral kecongkakan
gelombang membongkar jiwa
Laut meluapkan cinta
Awan rupa warna

Sambil menyambangi angin yang selalu menerpa, ketika dinding jiwaku melayang di hamparan dunia antah berantah, ada hal-hal yang tidak manusiawi, sangat kejam dan bengis.

Percintaan ini menawarkan gairah pikir dalam menerjemahkan sisi lain dari kenyataan yang ada. Bahwa pemikiran suatu hasrat dan cita-cita oleh setiap makhluk di alam perubahan. Di setiap jengkal lini atas nama kebenaran pasti penuh aral.
Sebagaimana hati yang dipatri menjadi simpul-simpul lahiriah. Intuisi itu lah yang menghiasinya menyapa makhluk-makhluk lainnya. Merangkum sembah dalam pusara pemaknaan.

Selanjutnya oleh keyakinan yang didasari puncak kerinduan, membongkar otak kemunafikan. Aku menumbuhkan nalar-nalar keseimbangan menjawab gelombang lautan penghambaan .

Kehidupan pun menjelmakan rindu kepada Mu. Menyambangi lima kali setiap hari untuk wujudkan rasa Cinta padaMu. Ketika semua menjadi kodrat dan tanggung jawab atas hal yang perbuat, selanjutnya adalah pembuktikan cinta itu sendiri.

Yang menyalakan di jiwa. Benar adanya sesuai hakiki hidup yang diemban sebagai pilihan,. Sebab itu setiap bentuk cinta untuk membangun martabat yang tinggi.
Sejurut itu pula, menyingkap pengertian kalbuku menuju ke gerbang pintu perjumbuhan horisontal terjaga. Demikian perjumbuhan vertikalku, seiring dengan jalannya roda syahwat ukhrowi sebagai penyeimbang. Selain aku terlalu lama menelan lahap perjalanan berliku, syahwat duniawi sebagai pembungkus rasa kaldu di meja makan.

Puisiku berlayar menapaki rahasia
menyalib matiku di pintu penyesalan
hati ini tetap berjaga agar lena tak tergoda kemegahan dunia

Hidup apa kata angin
Yang menghirup tantangan
Merombak total kebiasaan

Tuhan…Aku ingin terus bercinta dengan Mu....
Karena hidup telah bersemayam dalam lagu kerinduan
Dalam semesta cahaya keagunganMu

Rangkasbitung, 08 - 04 - `11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanggapan